Mohon tunggu...
Pahlevi Prasetyo
Pahlevi Prasetyo Mohon Tunggu... -

Peduli Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pusat Data Cikeas, Beneran Ada Nggak Sih?

25 Juli 2014   17:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:15 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak awal pemilu presiden berlangsung sudah muncul informasi – tak terverifikasi – tentang pusat data Cikeas. Apakah benar-benar ada atau tidak ada sih itu pusat data Cikeas? Kalau dari berita yang beredar dari media-media utama seperti Kompas, tak pernah sekalipun memberitakan tentang pusat data Cikeas terkait pemilu. Bahkan media tidak utama tapi resmipun jarang yang menampilkan informasi itu. Yang justru ramai memberitakannya adalah media-media internet yang antah berantah, plus media sosial yang memang tidak jelas juntrungannya.  Kesimpulan saya, pusat data Cikeas tidak ada. Dan memang hal ini pernah disinggung oleh juru bicara presiden yang menyebutkan bahwa di Cikeas tidak ada pusat data seperti yang disebarkan lewat media sosial. Yang ada di Cikeas adalah kediaman presiden SBY.

Informasi tak terverifikasi lainnya baru baru ini juga menyebutkan lagi tentang perbedaan pusat data Cikeas dengan data KPU, pemanggilan Ketua KPU oleh presiden dan BIN, serta dugaan suap kepada Ketua KPU. Lagi-lagi seluruh informasi itu munculnya lewat media sosial. Persis seperti pertama kali munculnya tentang adanya pusat data Cikeas. Informasi yang sama sekali tidak dapat dipertanggungjawabkan. Presiden tidak pernah dan tidak mungkin memanggil Ketua KPU. Presiden tidak berhak melakukannya, karena presiden bukan atasan KPU. Dan selama ini, presiden terbukti selalu taat aturan dan taat hukum. BIN yang lembaga intelijen itu juga tidak mungkin memanggil Ketua KPU, karena tidak ada kepentingan apapun. BIN sudah punya tugas dan fungsi yang jelas dalam menjalankan kegiatannya.

Tampaknya para pembuat informasi – tak terverifikasi – itu sengaja menghembuskan informasi semacam itu untuk memanas-manasi situasi. Usahanya sebagian berhasil karena sebagian masyarakat kita masih suka dengan gosip dan isu. Postingan HOAX semacam ini ramai sekali dikupas di media sosial – FB dan Twitter. Saya khawatir informasi2 seperti itu hanya akan memancing keruh suasana dan mengadu domba berbagai pihak.

Walaupun saya yakin, masyarakat kita sekarang sudah jauh lebih dewasa dibanding yang lalu-lalu. Sekarang tidak mudah untuk memancing emosi masyarakat. Sudah banyak pihak yang mencoba dan sampai sekarang tidak juga berhasil. Semoga begitu seterusnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun