Mohon tunggu...
Muhamad Reza Pahlefi
Muhamad Reza Pahlefi Mohon Tunggu... Freelancer - UIN KH ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN, FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH, PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

Ingin Menjadi Manusia yang bermanfaat untuk manusia lainya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Moderasi Beragama Dalam Pandangan Islam dan Barat

14 Desember 2024   23:16 Diperbarui: 17 Desember 2024   03:20 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://iqipedia.com/2022/07/20/dasar-dasar-moderasi-dalam-pendidikan-islam-perspektif-al-quran/

PENDAHULUAN 

Agama sebagai jalan hidup bagi manusia yang sangat berperan penting dalam
kehidupan seseorang.agama dapat menjadikan kehidupan seseorang menjadi lebih berarah.ketika manusia kehilangan arah kehidupanya,keberadaanya tidak dapat terelakan. Kemudian dia kembali ke pada kekuatan keyakinanya yaitu agama. Agama membuktikan bawa manusia bisa berbuat semestinya, atas kehendak tuhannya. Agama menurut Abdul Mustaqim1 mempunyai sesuatu yang sakral dan rituan untuk terus menerus di lestarikan oleh umat manusia.dengan beragama maka kehidupan akan berjalan dengan tentram dan damai.dikarenakan agama merupakan sumber ajaran yang mengajarkan kebaikan.bahkan ajaran kebaikan itu di ajarkian oleh semua agama tanpa terkecuali. Oleh karena itu agama masih menjadi yang relevan untuk menjawan dan menjaga persoalan, perbedaan yang di hadapi manusia dalam kehidupannya. Perbedaan muncul dalam kehidupan manusia itu sudah ada sejak lama.seperti yang
di ungapkan muchlis persoalaan agama di jadikan sebagai pemicu peperangan,pembunuhan,kebencian dan sikap intoleran.sebenarnya agama sudah memberikan penjelasan mengenai hukum dan Hukum dalam sebuah kitab sebagai peganggan hidup untuk pemeluk nya. Namun tidak bisa di pungkiri karna dalam beberapa waktu kemarin persoalan agama di jadikan sebagai suatu konflik dan ini menjadi fenomena yang sangat memprihatinkan. Sehingga berimbas pada tindakan kekerasan yang tidak manusiawi
Peran hadirnya agama adalah upaya untuk memberi penjagaan martabat manusia
selaku mahluk mulia ciptaan tuhan.Semua agama memberikan tujuan sebagai sarana perdamaian dan keselamatan untuk umat manusia tanpa membeda bedakan golongan, kaum, ras, bangsa, budaya dan lain sebagainya.

PEMBAHASAN

Moderasi beragama dalam islam
Agama yang hadir ini secara umum bisanya memiliki pandangan-pandangan atau
berwajah rangkap. Di dalamnya terdapat suatu gagasan-gagasan seperti das sollen (gagasan
moral) acap kali sangat berbeda dengan relitas ke agamaan dilapangan (das sein,pada hal
ini, sikap intoleran di praktikan sebagai islam garis keras dimana hal ini sangat berkesan
mencemari islam didalam pandangan masyarakat yang dimana islam ini sangat di kenal
luas oleh masyarakat sebagai agama yang didalamya terdapat suatu ajaran yang
menyandang kerahmatan bagi alam semesta dan seisinya. Perilaku yang seperti ini dapat
menghilangan tujuan utama islam dalam menjaga jiwa,agama,generasi,harta dan
akal.sebenarnya secara historis islam perilaku nabi Muhammad Saw yang ada di berbagai
rujukan memperlihatkan berbagai citra, Nabi Muhammad setelah di utus oleh Allah beliau
sangat berperan penting untuk memperbaiki akal, kebaikan dan moral manusia.
Pada kondisi ini sangat bercocokan dan mengarah kepada Piagam Madinah yang di
buat dan di sebarkan oleh Rasullulah Saw, dimana fungsi dari piagam madinah ini dalam
aspek sosial ini menunjjukan suatu jawaban dalam realita kehidupan manusia dalam
beragama. Dengan menyatukan umat manusia dalam perbedaan yang majemuk baik dari
segi agama, suku, bangsa, bahasa, sosial, ekonomi, budaya dan lain sebagainya.antar umat
beragama dan perbedaan daerah negara yang menjadi suatu kekuatan yang dapat
menyatukan dan tidak bertentangan satu sama lain dan didalamnya di ajarkan nilai nilai
keadilan dan keseimbangan. Untuk itu sebagai hal yang digunakan untuk mencermati aspek
moderasi beragama di dalam pandangan islam ( wasathiyyah ) sebagai suatu yang
digunakan untuk di praktekan dan menjadi krusial guna menelaah dan menerapkan konsep
ini, harus melihat pada rujukan hadits yang sudah dituturkan oleh Nabi Muhammad Saw,
secara ekstensif. Melalui upaya ini keteladanan sikap Rasulullah Saw melalui Piagam
Madinah di gunakan sebagai landasan bagi umat Muslim selama melaksanakan kegiatan
sehari-harinya, termasuk mencakup berbagai kegiatan keagamaan seperti kegiatan
menjalankan ibadah dan kegiatan bersosialisasi. Maka dari itu berikut penulisan yang
digunakan untuk memaknai moderasi beragama atau wasathiyyah dalam ajaran islam.
Sesuai yang termuat di kitab Al Qur'an moderasi beragama di artikan sebagai wasatha atauwasathiyyah. Istilah ini di temukan berjumlah lima kali3 dalam Al Qur'an yaitu pada
Q.S Al-Baqarah ayat 143, Q.S al-Baqarah ayat 238, Q.S al-Maidah ayat 89, Q.S al-Qalam
ayat 28 dan Q.S al-Adiyat ayat 4-5. Berikut uraian yang terdapat dalam Q.S albaqarah ayat
143 yang menjadi banyak pijakan bagi para ulama-ulama muslim dalam al-Qur'an:

Artinya: Dan demikian pula kami sudah menjadikan kamu (Umat Islam) "umat
pertengahan" agar kamu menjadi saksi atas ( perbuatan ) manusia dan agar Rasul (
Muhammad ) menjadi saksi atas ( Perbuatan ) kamu. Kami tidak menjadi kiblat yang (
dahulu ) kamu ( berkiblat ) kepadanya, tetapi agar kami mengetahui siapa yang mengikuti
Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat
berat,kecuali bagi orang yang sudah mendapat petunjuk oleh Allah .dan Allah tidak akan
menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada
manusia"4
Ayat di atas tersebut dijadikan oleh para pakar sebagai titik tolak tentang moderasi
beragama.Sebagaimana yang di katan oleh Ar Razi, menurutnya terdapat berbagai maksud
didalam ayat yang telah di paparkan di atas. Yang pertama kata adil, sikap ini di artikan
sikap yang sama ke penjurunya yaitu sikap yang tidak merujuk ke satu arah atau dapat di
sebut juga sikap yang memiliki berbagai arah.kedua,kata wasath pada ayat di atas diartikan
sebagai sesuatu yang terbaik. Ketiga, yang terutama atau yang paling utama dan yang
terbaik. keempat, umat islam sebagai unat yang ummatan washatan berarti umat islam
memiliki sikap kemoderatan atau jalan tengah didalam ke unggulan maupun kekurangan di
berbagai hal.tidak sampai disini pendapat ini juga di perkuat 0leh M.Quraish shihab bahwa
ummatan washatan yang diartikan sebagai seseorang yang bisa memiliki perbedaan
jalan.semua itu bisa di tampung dalam jalan lebar yang di maksud sebagai jalan yang dapat
di tempuh dengan penuh kedamaian. Allah memberikan isyarat kepada mereka yang benar-benar taat dengan itu semuanya bisa berjalan seiring untuk mencapai jalan yang penuh
kedamaian, sebagai jalan yang bertujuan untuk menuju ke ridho allah SWT.
B. Moderasi Beragama Dalam Pandangan Barat
Dari sumber artikel-artikel yang saya dapatkan yang saya temukan bahwa agama
dalam dunia baratbsudah ada sejak abad pertengahan tetepai sudah banyak
terkesampingkan oleh arus modernitas, sehingga banyak memunculkan yang di tandai
dengan adanya berbagai tujuan untuk melakukan pemisahaan manusia dengan doktrin
nilai- nilai agama yang mengungkungkan kemerdekaan atau kereativitas seseorang dengan
dunia yang fana prihal ini dapa di lihat di Diesme, yang menjelaskan bahwa peran tuhan
tersingkirkan dari keterlibat aktivitas manusia, walaupun penganut-penganutnya masih
percaya bahwa tuhan itu ada. Berbeda halnya dengan Agnotisisme, kelompok ini percaya
apabila kerasionalan manusia itu bersifat kompleks selama menimbang keadaan realitas
terakhir, sehingga penganut kelompok ini menganggap keberadaan tuhan itu tidak ada.
Sebenarnya,modernitas sebagai sarana alrternatif yang membentengi manusia untuk tetap
hidup di setiap zaman peradaban manusia dari masa ke masa. Masa yunani kuno, kerajaan
islam, hingga masa moderen barat seperti saat ini.7
Terkait ini kemajuan yang
berhubungan dengan ambisi yang berlebihan pada diri setiap manusia sebagai pelaku,
selanjutnya berjumpa dengan kondisi sosial yang kerap kali berhadapan dengan berbagai
masalah, sehingga modernitas ini dapat memperlihatkan dua wajah bercabang. Modernitas
merupakan zaman saat moderen yang berperan sebagai nilai atau sebagai sesuatu yang
mendasar, serta dijadikan sebagai acuan untuk sebagai nilai. Modernitas sebagai alat
penyebut untuk situasi aktual secara sosial, politik, ekonomi, maupun budaya pada zaman
moderen yang berbeda dengan pertengahan.
Modernitas bisa juga di sebut sebagai produk yang d sebabkan keduniawian yang
mengikuti alur perkembangan zaman. Termasuk di dalam bidang politik, pengetahuan,
ekonomi, dan bidang lainnya maka dari itu semangat berpikiran bebas dan berkemanusian
merupakan suatu kejadiaan penting yang terlibat dalam penciptaan lahirnya modernitas,
seperti pembaruan munculnya ilmu-ilmu pengetahuan, Revolusi Prancis dan Revolusi Pembaruaan inilah yang pada akhirnya memunculkan elemen modernisasi yang
meliputi berbagai klasivikasi tertentu seperti meliputi demokrasi, teknologi dan
kapitalisme.8 Sebagai faktor yang sangat penting guna membawa kehadiran moderasi
beragama di dunia Barat dapat diasumsikan sebagai perekat yang bertujuan supaya tidak
ada bangsa yang berkesan merendahkan negara atau bangsa lain atau menganggap
kebuadayaan Bangsanya sendiri merupakan yang paling tinggi,suci,benar,menang dan
murni dengan ini juga di butuhkan sikap lainya seperti sikap komprehensif guna
menciptakan suasana-suasana yang plural,terbuka dan memiliki keinginan yang kuat serta
pluralitas budaya dan agama agar tidak memicu adanya konflik sosial, melainkan sebagai
alat auatu sarana untuk mempersatukan bangsa dengan saling menghormati satu sama lain
dan untuk menyebarkan kebaikan dan kedamaian antar bangsan dan agama.
Elaborasi mengenai moderasi beragama menjadika suatu hal yang kontemplatif
yang cukup berkaitan erat dengan pemahaman sejarah spiritualisme manusian dalam
kalangan dunia barat, prinsip seperti ini berperan penting dalam menegaskan jika Agama
dan Tuhan merupakan suatu kesatuan yang hakikat, pengalaman keagamaan manusia yang
menandakan definisi Tuhan dan Agama yang harus terletak diposisi pusat dalam
menyelesaikan segala masalah kemanusiaan. Menurut Peter agama dan tuhan merupakan
sesuatu yang kanopi sakral ( sacred kanopi ) dimana manusia percaya bahwa agama dan
tuhan mampu memberikan perlindungan pada semua kehidupan manusia di rasa takut,
gelisah,ataupun segala bentuk kehidupan lainya yang tidak memiliki makna.9
Agama sebagai from formalitas, dengan tanpa melihat pada makna spiritualitas,
sehingga agama dianggap sekedar sebagai atribut atau kepribadian manusia tanpa adanya
isi. Pertanyaan seperti ini cukup sulit untuk mencari jawaban yang terdapat pada perspektif
postmodernis, karena kriteria postmodernis itu merupakan sesuatu hal yang anti
kemutlakan dan kepastian. Menurut Sayyed Hosein Nasr, Ilmu pengetahuan yang muncul
atau lahir dari seorang ilmuan deisme maupun agnostik didalamnya terdapat ajaran-ajaran
yang mengesampingkan agama , dikarenakan mereka tidak mempercayai adanya tuhan di
alam semesta ini.10 Pemikiran yang di landasan pada ilmu pengetahuan seperti ini dapat
merusak sikap spiritual dan kepercayaan terhadap tuhan dn peran adanya agama misalnya mahluk hidup dan alam semesta merupakan hasil dari revolusi bukan dari penciptaan tuhan
itu pemaparan ilmu pengetahuan yang di temukan oleh seorang ilmuan yang tidak
mempercayai adanya tuhan.imbas dari saintisme masyarakat postmoder, yaitu manusia
yang masih mengasumsikan tuhan sebagai sesuatu hal yang tabu ini di asumsikan dari ilmu
pengetahuan yang memandang tuhan sebagai sesuatu yang masih fundamental terkait
penyelesaian masalah kemanusiaan.yang identik dengan masyarakat primitif atau
masyarakat yang hidup di kesetiaan.
Toleransi di segala bidang pada abad pertengahan didunia barat umat manusia belum
bisa mencapai toleransi yang diinginkan dalam segala bidang yang ada,sulit sekali bagi
orang yang intoleran untuk hidup dalam menghadapi era globalisasi saat ini.orang orang
yang yang berpandangan dunia tanpa toleran itu sangat sulit untuk orang yang tidak memiliki sikap toleran tidak hanya kehidupan dalam masyarakat,tetapi juga dalam keharmonian
dalam dirinya sendiri,mereka hidup dalam ketakutan terus-menerus terhadap orang-orang
disekitar mereka.berbeda dengan orang-orang yang memiliki sikap toleransi yang
menjadikan kehidupan nya penuh dengan kedamaian dan ketentraman sehingga dapat
dikatakan bahwa umat beragama tidak akan kehilangan statusnya selama manusia sebagai
mahluk hidup tetap berpegang dengan agama dan mempunyai prinsip toleran dalam semua
aktivitas mereka,meskipun demikian secara khusus semua manusia dalam mempercayai
atau menganut sebuah agama tidak dapat terlepaskan dari Tempat,waktu,ras,kebangsaan
dan lain sebagainya.

KESIMPULAN


Menurut klasifikasi yang sudah dibahas diatas pandangan moderasi beragama baik
dalam dunia islam maupun dunia barat dapat kita realisasikan dalam wujud nyata dalam
segala aspek kehidupan. Moderasi Beragama memiliki peran yang sangat penting sebagai
sikap manusia guna menyelesaikan persoalan kehidupan yag dihadapi dalam kemanuiaan,
beragama,berbangsa dan bernegara.manusia diciptakan oleh tuhan dengan berbeda -beda
keragaman,suku,budaya,bangsa,agama dan lain sebagainya dengan demikian manusia
dapat bersatu dengan ranah moderasi beragama untuk mengikat dan merealisasikan
dengan cara mempererat perdamaian, harmonisasi kehidupan, kesetaraan, toleransi,mencegah konflik,menjauhi ego dan kebersamaan. Manusia sebagai pemeluk agama harus bisa merealisasikan sikap tersebut. Melalui bekerja sama satu sama lain dalam menuju jalan
moderasi beragama dapat dilakukan dengan cara saling berkomitmen dan berkonstribusi
dalam menjaga persatuan di atas perbedaan yang ada di dalam dunia ini.


DAFTAR PUSTAKA

Mustaqim,Abdul, 2020, Moderasi Beragama Sebagai Resolusi Konflik, Yogyakarta: Lintang Books.


Muchlis, M Hanafi, 2018, Moderasi Islam, Jakarta: Ikatan Alumni Al-Azhar
Muhammad, Konflik Atas Agama, dalam. Jurnal, ( https://www.bersatu.com/konflik atas agama/ di akses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun