Mohon tunggu...
JENAL BARU
JENAL BARU Mohon Tunggu... -

PENEGAK KEBENARAN JILID 2

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Anti Wong Cilik, Nasib TPM

24 Oktober 2013   11:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:06 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi dari partai wong cilik tapi tidak pro sama wong cilik, ini buktinya : kasihan tu Wong Cilik diuber-uber, kalau alasan kepribinatangan, oh banyak sekali org Kaya di Jakarta memelihara binatang yg dilindungi... Itu dong yg diRazia.... Dasar... 1.Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mulai pekan ini menugaskan jajarannya untuk menertibkan topeng monyet di Jakarta. gbr.berita jakarta,com kasihan anak anak jakarta kehilangan hiburan gratis, meskipun katanya expoitasi monyet setidaknya monyet tersebut dikasih makan dan hidup. Kehilangan pekerjaan dan kehidupan untuk keluarga inilah yangdirasa bagi sang pemilik topeng monyet/pawang monyet selain itu merupakan sumber penghasilan utama untuk membiayai kehidupan sehari-hari keluarganya. kasihan..... Sang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo  sangat disayangkan beliau menjelaskan mengaku belum memikirkan nasib tukang topeng monyet.(ngga mikir anakn dan istrinya ) karena Jokowi tidak terlalu khawatir akan kebijakannya itu. Sebab, sebagian besar tukang topeng monyet bukan penduduk DKI Jakarta alias perantau.(kasihan sekali pendatang, sedangkan jokowi ajah pendatang). Jokowi, jokowi macet ajah belom beres malah ngurusin WONG CILIK...... sebelumnya: Penggusuran di Waduk Pluit "Ani, bersama sejumlah ibu yang tinggal di Waduk Pluit, mengatakan bahwa mereka tak akan memilih Jokowi untuk periode berikutnya. "Inilah salahnya memilih pemimpin dari luar Jakarta. Mana tahu dia kondisi rakyat kecil di Jakarta?"ujar Ani sambil diikuti tepuk tangan dari kawan kawannya.(tempo.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun