Mohon tunggu...
pahlawan bertopeng
pahlawan bertopeng Mohon Tunggu... -

pahlawan bertopeng

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Apa dengan Gibran?

15 April 2015   12:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:04 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari belakangan, publik sedang ramai dengan rencana pernikahan putra presiden dengan seorang gadis cantik, mantan Putri Solo yang berasal dari keluarga sederhana. Berbagai isu melingkupi pernikahan tersebut, termasuk juga soal pindah agama, yang ditulis oleh seorang rekan Kompasioner. Isu lain lebih menyoal mengenai sejarah hubungan, rencana pesta pernikahan, juga bagaimana kecantikan calon menantu yang memiliki kisah hidup seperti cerita dongeng Cinderella itu. Tulisan ini tidak akan mengupas lebih jauh mengenai hal tersebut, namun lebih tertarik pada sikap dan perilaku Gibran sang calon mempelai lelaki yang juga anak sulung Presiden Jokowi.

Ada yang aneh memang dari perilaku laki-laki berumur 20an akhir itu. Mengapa dia bertindak tidak ramah, ketus dan tidak simpatik di depan wartawan? Bukankah itu seperti membunuh citra diri? Mengapa seolah bertolak belakang dengan isu pencitraan yang selalu menerpa bapaknya ketika mencalonkan sebagai presiden? Mengapa dia juga berperilaku berbeda dengan saudara-saudaranya yang terlihat lebih gaul dan santai? Lalu, mengapa Selvi mau menjadi pacar laki-laki yang yang berperilaku tidak simpatik semacam itu ? Apakah karena harta dan jabatan, atau ada sebab lain?

Banyak memang pertanyaan yang berseliweran, walau banyak yang tidak terjawab karena tidak memiliki akses langsung ke mereka. Saya tidak tertarik untuk mengorek-korek aspek pribadi dari hubungan kedua insan itu, namun tertarik pada fenomena psikologis yang ada. Celakanya, saya juga bukan ahli psikologi, sehingga mungkin amatan saya hanya amatan awam dengan berdasar logika dan pengetahuan umum. Menurut saya, Gibran bukanlah sosok yang cukup nyaman diliput media, hal ini dapat dilihat dari perbedaan pose dan ekspresi ketika berdua dengan Selvi dan ketika berada di depan banyak wartawan.

Perilaku semacam itu bukan yang pertama kali diperlihatkan. Media mencatat perilaku Gibran yang ketus dan tanpa senyum ketika pertama kali muncul di media pada saat sebelum pelantikan Jokowi sebagai presiden (lihat berita ini). Dalam jumpa pers yang dilakukan Ibu Iriana untuk menyampaikan rencana pernikahan itu, dia juga hanya menjawab soal mesin ketik selama pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, selebihnya menyilahkan Selvi atau ibunya untuk menjawab (lihat ini). Apakah dia memang seorang yang ketus dan tidak simpatik? Kita dapat membandingkannya dengan ekspresi ketika mereka hanya berdua, seperti foto berikut:

[caption id="attachment_360925" align="alignnone" width="300" caption="Selvi dan Gibran, sumber: http://www.tempo.co/read/news/2015/04/14/219657765/Pernikahan-Gibran-Jokowi-Selvi-Ananda-Tunggu-Hari-Baik"][/caption]

Terlihat mereka begitu santai dan enjoy menikmati kebersamaan. So, ada apa dengan Gibran? Mengapa harus ketus begitu dengan media? Ayolah mas, ini kan acara untuk seneng-seneng, senyum dong... :) Tegangnya nanti saja kalau malam pertama :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun