Mohon tunggu...
pagar sianipar
pagar sianipar Mohon Tunggu... Guru - pekerjaaan: guru sejarah di SMAK 5 PENABUR Jakarta (sejak 2010 hingga sekarang)

Guru sejarah di SMAK 5 PENABUR Jakarta (sejak 2010 hingga sekarang)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Naturalisasi di PSSI: Solusi atau Involusi

22 Maret 2022   15:19 Diperbarui: 22 Maret 2022   15:25 2111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemudian, kita dapat mengikuti jejak Italia yang juga juara piala dunia empat kali seperti Jerman melalui pembinaan sepakbola yang sistematis. Meskipun sebagian besar klub sepak bola Italia tidak memiliki lapangan sendiri seperti kebanyakan klub sepakbola profesional di Indonesia, mereka punya sistem kompetisi berjenjang. Liga mereka berjenjang dimulai dari seri D-C-B-A. Liga atau kompetisi sepak bola Indonesia kurang berjenjang sehingga kualitas sepak bola profesional kita tidak melewati proses yang relatif memadai. Terakhir, Indonesia dapat meniru Korea Selatan yang masif menerapkan jam olah raga empat kali dalam seminggu. Cara Korsel relatif agaknya sulit ditempuh terkait beban kurikulum kita yang sudah sangat berat. Oleh karena itu, langkah masif minimal yang mudah dieksekusi, yaitu prioritaskan sepak bola dan filsafat olah raga menjadi materi pokok di tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah.***

(Pagar Sianipar, pecinta sepak bola dan siswa SSB Tunas Patriot, Bekasi 1999-2000)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun