Mohon tunggu...
PADUKA FIRMANSYAHFIRDAUS
PADUKA FIRMANSYAHFIRDAUS Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Seorang penggemar fotografi tapi tidak bisa fotografi malah lebih baik di bidang musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Megawati: Pak Jokowi Kalau Gak Ada PDIP, Aduh Kasihan deh

24 Januari 2023   17:44 Diperbarui: 27 Januari 2023   14:39 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megawati saat berpidato dalam acara puncak HUT ke 50 PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023) (YouTube PDI-P/Tangkapan Layar) 

Partai politik PDI Perjuangan baru saja menyelenggarakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI-P, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).Banyak hal yang menarik selama acara tersebut berlangsung, Ketum PDI Perjuangan berpidato di hadapan semua kader yang hadir selama 2 jam tanpa henti.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membahas stunting dalam pidato Hari Ulang Tahun ke-50 Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Selama pidatonya, banyak sekali celetukan celetukan ataupun kalimat kalimat Megawati yang menuai sorotan publik. 

Dari mulai dia yang memuji dirinya sendiri habis habisan dengan mengatakan bahwa dirinya adalah seorang wanita cantik, kharismatik, pintar, dan juga prestasinya banyak. Megawati juga sempat memperkenalkan kedua orang cucunya, anak dari Puan Maharani. Megawati menyebut mereka sebagai amunisi baru Partai PDI Perjuangan. Megawati juga sempat marah karena para kadar ataupun para hadiri tidak bertepuk tangan untuk dirinya.

Kejutan yang dinantikan yaitu pengumuman capres dari Partai PDI Perjuangan pun tidak diumumkan. Namun yang paling menuai sorotan adalah ketika Megawati menyindir sekaligus juga meroasting Presiden Jokowi. Megawati mengatakan jika tanpa PDI Perjuangan, Jokowi tidak akan mungkin jadi Presiden. "Mbok saya dikasih bintang lho pak. Pak Jokowi itu mentang-mentang lho, padahal Pak Jokowi kalau gak ada PDI Perjuangan, aduh kasihan dah," ujar Megawati disambut tepuk tangan ribuan kader.. 

Selain itu, Megawati juga menyentil Jokowi soal wacana 3 periode. Presiden kelima RI ini menegaskan juga masa jabatan presiden maksimal dua periode. Megawati meminta Jokowi taat konstitusi. "Kalau udah 2 periode, yaudah 2 periode. Jangan mau nambah 3 periode," katanya. Banyak juga kalangan yang menilai jika selama acara, ekspresi Presiden Jokowi dibilang katanya tidak nyaman dan terlihat tertekan.

Sementara itu, Ganjar Pranowo ditaruh di barisan belakang dan duduk berdempet dempetan dengan kadar PDIP yang lain, Megawati meminta agar Ganjar Pranowo mematuhi aturan partai dan jangan coba membuat manuver dalam menghadapi kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024, sebelumnya Ganjar Pranowo juga sudah diberikan teguran lisan atas pernyataannya yang bersedia menjadi bakal capres. 

kader PDIP itu mendapatkan teguran pada November tahun lalu. Inti dari pidato Megawati, kata dia, memberikan pesan kepada kader PDIP, terutama Jokowi, Ganjar Pranowo agar tidak keluar dari aturan partai dalam bertindak. Bahkan Megawati mengancam akan memecat kader yang tidak mematuhi keputusan partai.

Banyak netizen yang menilai jika Megawati adalah nenek tua yang pidatonya ngalor ngidul, nggak jelas ke mana mana, ada juga yang bilang kalau Megawati ini katanya udah agak pikun jadi kelakuannya kayak anak anak lagi katanya, tetapi tidak sedikit juga netizen yang menilai bahwa pidato tersebut justru menunjukkan Jika Megawati itu adalah seorang politikus yang matang. 

Dia ingin menunjukkan kepada publik superioritasnya sebagai ketua umum partai di mana semua kadernya harus tunduk kepadanya tanpa terkecuali termasuk Presiden Jokowi.

Selain itu, Megawati juga ingin menunjukkan kepada publik bahwa dirinya adalah orang yang tidak mudah disetir. Netizen beranggapan Megawati tidak akan memilih calon presidennya hanya berdasarkan elektabilitas yang tinggi. Karena pada akhirnya, Megawati hanya akan memilih seorang calon presiden yang ideologinya sejalan dengan ideologi partai.

 



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun