Sekolah luar biasa (SLB) adalah lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). ABK adalah individu yang memiliki hambatan dalam salah satu atau lebih aspek fisik, intelektual, mental, sosial, atau emosional sehingga mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan.
Jenis-Jenis Sekolah Luar Biasa
SLB dapat dibagi menjadi enam jenis berdasarkan jenis kelainannya:
1. SLB A (Tunanetra): Diperuntukkan bagi anak penyandang gangguan dalam indera penglihatan atau tunanetra. Media pembelajaran meliputi buku braille dan alat perekam suara.
2. SLB B (Tunarungu): Diperuntukkan bagi anak penyandang gangguan dalam indera pendengaran atau tunarungu. Media pembelajaran meliputi membaca perkataan melalui gerakan bibir dan alat bantu mendengar.
3. SLB C (Tunagrahita): Diperuntukkan bagi anak dengan intelegensi yang di bawah rata-rata serta tidak memiliki kemampuan adaptasi. Pembelajaran fokus pada bina diri dan sosialisasi.
4. SLB D (Tunadaksa): Diperuntukkan bagi anak yang memiliki kekurangan dalam anggota tubuh mereka. Pembelajaran bertujuan mengembangkan potensi diri agar mandiri dan mengurusi diri sendiri.
5. SLB E (Tunalaras): Diperuntukkan bagi anak dengan gangguan tingkah laku, hambatan, atau kelainan. Pembelajaran fokus pada mengembangkan keterampilan hidup untuk menjadi mandiri.
6. SLB G (Tunaganda): Diperuntukkan bagi anak dengan kombinasi kelainan. Pembelajaran berfokus pada meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan motorik.
Banyak sekolah luar biasa yang hanya menerima beberapa keterbatasan karena belum ada tenaga dari guru yang bisa mengajar dan mendidik anak keterbatasan. Seharusnya pemerintah lebih peduli lagi akan siswa berkebutuhan khusus seperti membangun sekolah luar biasa pada semua daerah dan juga menyiapkan tenaga kerja untuk sekolah luar biasa. Karena pada dasarnya mereka merupakan siswa normal yang memiliki hak untuk belajar dan diajar.Â
Sebagai contoh banyak anak anak ABK diluar sana yang memperoleh prestasi bahkan mereka memperoleh prestasi lebih banyak dari pada anak normal sendiri. Dari lomba biasa sampai lomba ke internasional maka tidak adil jika mereka tidak mempunyai tempat untuk dituju agar mereka dapat meraih cita cita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H