Mohon tunggu...
Padmasari
Padmasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ajaran Dasar Agama Hindu Panca Sradha

16 Mei 2023   07:08 Diperbarui: 16 Mei 2023   07:37 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Moksa merupakan tujuan terakhir dalam kehidupan di Agama Hindu. Hal tersebut karena dengan Moksa, makhluk hidup tidak lagi harus menerima Hukum Karma atau Reinkarnasi, karena Atman nya telah menjadi satu dengan Tuhan Yang Maha Esa. Jiwa yang mengalami Moksa tidak lagi mengalami ikatan nafsu dan keduniawian yang bersifat maya atau palsu. Jiwanya telah sepenuhnya terbebas dari rasa suka dan duka yang berasal dari keduniawian. Mereka yang telah mencapai Moksa jiwanya telah mengalami kebahagiaan dan ketenangan yang kekal dan sesungguhnya.

Tattwa, Susila, dan Upacara adalah tiga kerangka dasar ajaran Hindu. Tiga hal ini merupakan satu kesatuan yang bulat dan saling mengisi. Ketiganya harus dihayati dan diamalkan guna mencapai tujuan agama Hindu yang disebut Jagadhita dan Moksa. 

Berikut penjelasan dari tiga kerangka dasar ajaran agama hindu sebagai berikut ;

1. Tattwa

Tattwa memiliki dimensi lain yang tidak didapatkan dalam filsafat, yaitu berupa keyakinan. Filsafat merupakan pergumulan pemikiran yang tidak pernah final. Sedangkan Tattwa berdasarkan ajaran Hindu adalah pemikiran filsafat yang akhirnya harus diyakini kebenarannya. Oleh sebab itu dalam terminologi Hindu, kata Tattwa tidak dapat didefinisikan sebagai filsafat, tetapi lebih tepat didefinisikan sebagai dasar keyakinan Agama Hindu.

Sebagai dasar keyakinan Hindu, Tattwa mencakup lima hal yang disebut Panca Sradha (Widhi Tattwa atau Brahman, Atma Tattwa, Karmaphala Tattwa, Punarbhawa Tattwa atau Reinkarnasi dan Moksa Tattwa).

Keyakinan tentang Brahman yaitu yakin dengan adanya Tuhan yang maha pencipta, maha pemelihara dan pemrelina. Hindu berkeyakinan pada Monoteisme dan bukan politeisme sebagaimana dugaan sejumlah pihak.

Kami menyebut Ekam Evam Sadviprah Bahuda Wadhanti yang artinya hanya ada satu Tuhan, hanya orang Bijaksana menyebut dengan banyak nama. Memang ada keyakinan adanya manifestasi Tuhan yang disebut Tri Murti, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa, namun ketiga Dewa tersebut adalah merupakan manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan fungsi dan perannya.

2. susila

Susila atau etika. Susila berasal dari kata "su" dan "sila". Su berarti baik, dan sila berarti dasar, perilaku atau tindakan. Secara umum susila diartikan sama dengan kata "etika". Definisi ini kurang lebih tepat, karena susila bukan hanya berbicara mengenai ajaran moral atau cara berperilaku yang baik, tetapi juga berbicara mengenai landasan filosofis yang mendasari suatu perbuatan baik harus dilakukan.

Bandingkan dengan kata "etika" yang berarti filsafat moral. Sebaliknya, kata "moral" berarti ajaran tentang tingkah laku yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun