Efisiensi Bimbingan Tugas Akhir dengan Sistem Informasi Berbasis SDLC dan Iconix Process
Sistem informasi telah menjadi komponen penting dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan tinggi. Pengembangan sistem informasi bimbingan tugas akhir (SISIMBA) berbasis SDLCÂ dan Iconix Process yang dibahas dalam artikel oleh Watia et al. (2024) merupakan salah satu contoh penerapan teknologi informasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam proses bimbingan akademik. Proses bimbingan tugas akhir adalah bagian krusial dari pendidikan tinggi yang menentukan kesiapan mahasiswa untuk menyelesaikan studi mereka. Namun, proses ini seringkali mengalami kendala, seperti ketidaksesuaian jadwal antara dosen dan mahasiswa, serta kurangnya dokumentasi yang sistematis terkait perkembangan bimbingan. Berdasarkan data dari UPN Veteran Jawa Timur, sekitar 30% mahasiswa mengalami penundaan dalam penyelesaian tugas akhir mereka akibat masalah ini (Ilmu Komunikasi UPN, 2021).
Dalam konteks ini, pengembangan SISIMBAÂ dengan menggunakan metodologi SDLCÂ berbasis Iconix Process menjadi solusi yang relevan. Metodologi SDLC (Software Development Life Cycle) memberikan kerangka kerja yang terstruktur dalam pengembangan perangkat lunak, mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan, yang memungkinkan sistem untuk dikembangkan secara sistematis dan efisien (Mendoza & Putri, 2020). Di sisi lain, Iconix Process menawarkan pendekatan yang berfokus pada kebutuhan pengguna melalui use case dan pemodelan UML, yang membantu dalam merancang sistem yang sesuai dengan kebutuhan spesifik pengguna, yaitu dosen dan mahasiswa dalam hal ini (Rosenberg & Stephens, 2007).
Artikel ini menggarisbawahi pentingnya pengujian yang tepat dalam memastikan fungsionalitas dan keandalan sistem. Pengujian black box yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan mampu menjalankan semua fungsinya dengan baik dan memiliki keamanan yang terjamin. Hasil uji menunjukkan bahwa sistem ini responsif terhadap input pengguna dan mampu mengatasi kesalahan dengan baik, yang penting untuk mendukung proses bimbingan yang lebih efisien dan terdokumentasi dengan baik. Dengan demikian, penelitian ini menawarkan wawasan yang berharga bagi pengembang sistem informasi pendidikan, terutama dalam konteks peningkatan efektivitas dan efisiensi proses bimbingan tugas akhir.
***
Pengembangan Sistem Informasi Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa (SISIMBA) menggunakan model SDLC berbasis Iconix Process yang dilakukan oleh Watia et al. (2024) merupakan sebuah langkah maju dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dalam proses bimbingan tugas akhir. Model SDLC yang digunakan dalam pengembangan sistem ini menawarkan pendekatan yang terstruktur dan sistematis, yang mencakup enam tahapan: perencanaan, analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Dengan menerapkan pendekatan ini, pengembang dapat memastikan bahwa setiap aspek dari sistem telah dirancang dan diuji dengan cermat sebelum diimplementasikan secara penuh.
Salah satu keunggulan utama dari penggunaan model SDLC adalah kemampuannya dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko sejak tahap awal pengembangan. Menurut laporan Mendoza dan Putri (2020), penggunaan SDLC dapat menurunkan biaya pengembangan hingga 20% karena deteksi dini masalah yang mungkin terjadi selama proses pengembangan. Selain itu, tahapan analisis kebutuhan dalam SDLC memungkinkan pengembang untuk memahami secara mendalam kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari pengguna sistem, yang dalam konteks ini adalah mahasiswa dan dosen pembimbing. Hal ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh Hidayati dan Sismadi (2020) yang menunjukkan bahwa pendekatan SDLC dapat meningkatkan kualitas produk akhir hingga 15% dibandingkan dengan metode pengembangan perangkat lunak lainnya.
Di sisi lain, Iconix Process sebagai pendekatan desain sistem menawarkan fleksibilitas dalam memodelkan interaksi antara pengguna dan sistem melalui use case dan diagram UML. Iconix Process menitikberatkan pada pemodelan yang sederhana namun efektif, yang bertujuan untuk menghindari analisis yang berlebihan dan fokus pada kebutuhan utama pengguna (Rosenberg & Stephens, 2007). Dalam penelitian ini, Iconix Process digunakan untuk mendesain fitur-fitur kunci dari SISIMBA, seperti pengelolaan jadwal bimbingan, pencatatan riwayat bimbingan, dan manajemen profil dosen serta mahasiswa. Penggunaan Iconix Process terbukti fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek, seperti yang terlihat dalam penelitian Wati et al. (2023) yang menggunakan pendekatan ini dalam sistem informasi produksi makanan beku.
Pengujian black box yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sistem dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Black box testing adalah metode pengujian yang memfokuskan pada input dan output tanpa memperhatikan bagaimana sistem memproses input tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa SISIMBA mampu menangani berbagai skenario penggunaan, termasuk kesalahan input dan pengelolaan data, dengan respons yang cepat dan akurat. Hal ini penting dalam konteks bimbingan tugas akhir, di mana ketepatan informasi dan keandalan sistem sangatlah krusial. Data menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi seperti SISIMBA dapat meningkatkan efisiensi proses bimbingan hingga 40% (Hermawan, 2020), yang pada gilirannya dapat membantu mahasiswa menyelesaikan tugas akhir mereka tepat waktu.
Dengan keberhasilan pengembangan dan implementasi SISIMBA, penelitian ini memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan tinggi, khususnya dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas bimbingan tugas akhir. Penerapan model SDLC dan Iconix Process dalam pengembangan sistem ini tidak hanya menghasilkan sistem yang andal, tetapi juga menciptakan solusi yang praktis dan dapat diadaptasi oleh institusi pendidikan lainnya.
***