Mohon tunggu...
Beras Organik
Beras Organik Mohon Tunggu... wiraswasta -

Beras Organik Murni Berkualiatas Premium Super | Pure Organic Original Health Rice | Free Pesticide Chemical Residue | www.padimasorganic.com | Twitter @padimasorganic

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Sehat Beras Anda?

25 Desember 2014   00:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:31 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak membaca banyak tahu dan pintar, membaca memberikan inspirasi menjadi pribadi yang pandai memperhatikan juga banyak mengajarkan hal-hal kecil namun berdampak luar biasa bagi diri, keluarga dan seterusnya dimana yang akan datang. Kita sering kali tertipu oleh hal-hal kecil yang kelihatannya tampak menarik dan sehat tapi membuat sumber penyakit.

Beras sehat, justru warnanya agak keruh, tidak putih pekat.

Siapa yang tak tertarik dengan tampilan beras berwarna putih dan bersih? Apalagi jika harganya tidak terlalu mahal. Semua pasti tergiur. Tapi tunggu, Anda mesti lebih berhati-hati, karena beras dengan ciri-ciri seperti itu belum tentu sehat, bisa jadi beras seperti itu sudah dicampur pemutih. Untuk membuat beras terlihat kinclong, ada orang-orang tidak bertanggung jawab yang mencuci beras tersebut dengan Klorin. Bahkan ada pula yang mencampur beras yang sudah diolah Klorin dengan daun pandan agar wangi. Menurut dr. Alyya Siddiqa, SpFK, dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, mengkonsumsi Klorin dapat menyebabkan kanker kandung kemih, hingga peningkatan prevalensi asma pada anak-anak. Untuk itu, sebelum membeli beras, alangkah baiknya jika Anda memperhatikan secara seksama dan teliti. Untuk beras sehat, Departemen Pertanian sudah melakukan penelitian dan standarisasi SNI (Standar Nasional Indonesia) beras yang baik dikonsumsi masyarakat. Agar bisa mengenali beras yang baik dan sehat, perhatikan poin-poin di bawah ini:

  1. Beras bebas dari hama, penyakit, bau apek (tengik), campuran dedak, bekatul, dan bahan kimia yang merugikan konsumen. Ketika membeli beras dalam jumlah yang banyak, jangan sungkan-sungkan untuk memeriksa terlebih dahulu. Hilangkan rasa sungkan demi kesehatan keluarga Anda.
  2. Butir kepala. Butir beras yang sehat mempunyai ukuran yang lebih besar, atau sama dengan 0,75 bagian dari butir beras utuh.
  3. Butir patah. Butir beras baik dan sehat mempunyai ukuran lebih besar dari 0,25 atau lebih kecil 0,74 dari butir beras utuh. Coba perhatikan ketika membeli beras, kalau ada butiran yang patah dan tidak melebihi ukuran di atas, artinya beras itu masih tergolong baik.
  4. Beras bebas dari benda asing, seperti; jerami, malai, batu kerikil, butir tanah, pasir, logam, potongan kayu, potongan kaca, biji-bijian, serangga mati, dan lain-lain.
  5. Butir mengapur. Beras yang terlihat mengapur (jika dipegang tersisa serpihan putih) masih tergolong aman. Ini diakibatkan faktor fisiologis atau beras melunak. Jadi, jangan khawatir apalagi takut ketika menemukan beras dengan ciri seperti ini. Masih tergolong wajar.
  6. Warna beras tidak terlalu putih. Beras yang sehat justru tidak berwarna putih seperti ketan putih.
  7. Pupuk Organik, pemupukan hijau organis dan 100% organik menjadikan beras murni organik sehat dan aman dikonsumsi. Masyarakat harus mengetahui, mencari tahu informasi bagaimana proses penanaman dan pemupukan karena efek multi resiko kesehatan yang pasti merugikan dikemudian hari dari petani.

Salam sehat Padimas Organic Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun