Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 17: Kumbang Ganas Menggagahi Kembang

27 November 2011   02:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:09 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

KETENANGAN. Dan ketepatan. Itu kunci dalam ilmu beladiri. Dan itu yang dilakukan Kiran. Dalam jurusnya yang pertama dia berhasil membuat lawan tak berdaya. Terbelit selendang.

Enam anggota Iblis Sapta Kupatwa terkejut bukan main melihat rekan mereka tak berdaya, mirip seperti tikus yang terjebak. Tak bisa bergerak.

Nyaris serentak keenam lelaki itu melompat. Tiga menyerang Kiran, tiga lainnya mendekati rekannya guna membantu membebaskan.

Dan kembali Kiran memperlihatkan ketenangan. Dengan dingin dia memutar tubuh. Di saat bersamaan dia melontarkan lelaki yang terbelit ke arah tiga rekannya.

“Brukkkkk”

Empat lelaki bertabrakan dan bergulingan.

Nyaris secepat mereka terjatuh, secepat itu pula mereka bangkit. Dengan kemarahan yang ditahan.

“Jika tak diperintahkan untuk menangkapmu hidup-hidup, kau akan mati mengenaskan,” desis si lelaki yang sebelumnya terbelit selendang. Dalam kemarahan dia lupa mengucapkan kata ‘gadisku’.

***

Rembulan masih tersaput mega, mengintip malu-malu.

Di tengah rimba, dekat Pondok Harum, Iblis Sapta Kupatwa mengepung Kiran, menggunakan Formasi Tujuh Bintang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun