Mohon tunggu...
August Sb Elbarody
August Sb Elbarody Mohon Tunggu... -

Suka membuka buku dan membaca laku...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Misteri Arca di Awang-awang

29 Juli 2012   13:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:28 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanpa mengaku, aku tahu tubuhmu beku.
Setetes pun tak mengeles.
Tak bergidik meski ku hardik.
Apalagi bernyanyi dalam alunan angin sepi.

Bersama malam yang sebentar lagi pulang, ku buat arcamu di awang-awang.
Antara Golgatha-Roma, ku selibkan jembatan salib.
Antara India-Himalaya, kepala tak berumput ku tata lembut.
Antara Mekkah-Madinah, ku pajang Hajar yang mencari zamzam.
Terpahat pula hikayat-hikayat dari pelbagai riwayat.

Aku tahu tubuhmu ngilu dalam likuan batu.
Atau mengeram kala pikiranku menerkam.
Sungguh indah.
Begitu gagah ketabahanmu tak menyanggah.
Namun tak jarang mendung yang kau kandung meraung.

Selama menerawang arcamu di awang-awang, ku temukan neracamu membayang.
Terurai sepoi dalam buaian masa damai.
Sebatas langkah lalu menghempas tanpa bekas.
Mungkin menyatu dengan misteri negeri hantu.

Dan kini, berbagai badai benar-benar membelai.
Angin tak lagi berdecak sepoi.
Bumi menelan arca itu hingga enggan menghantu.

Semarang,
01:28/240112.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun