Kini banyak akarmu menjelma ular
Masuk dalam semak, rumputan hijau dan padang ilalang
Mengalirkan bisa dari mulut anyir mereka
Dan berujung pada kegelisahan waktu.
Mungkin ini bukan kehendakmu
Sebab engkau yang telah menebar wewangian buat kami
Sebab engkau adalah ragam warna dari bahasanya bidadari
Dan bulir hujan untuk tanahnya rerumputan.
Namun suatu saat cobalah ceritakan pada mereka
Sekelumit saja tentang kami
Agar mereka membuka mata
Untuk sekedar menjelma kupu-kupu
Dalam taman yang dicipta dari segenap cintamu
Palu, 06 September 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H