ini hari tanganku terlalu kaku untuk sekedar melambai padamu
sebab terlalu banyak luka yang menganga di tubuhku
sebab waktu telah menyumbat aortaku
dan jatuh tepat dalam mimpi silam yang sia-sia
untuk memaknai hidup dan diri sendiri
ini hari air mataku sudah kering untuk sekedar menangis untukmu
sebab anak-anak jalanan telah berani main-main dengan tangannya sendiri di atas trotoar
sebab buruh-buruh kasar telah berani main-main dengan matahari di atas dukanya sendiri
sebab anak-anak muda menjelma tua karena bingung dengan masa mudanya
ini hari telingaku tuli untuk sekedar mendengar lirih lagumu
sebab ada lagi yang saling meneriaki dengan dalih kebenaran