Aku telah terlahir menjadi debu Tuhan
Di hadapan-Mu
Kuakui segala hari redupku
Padamu kumemohon
Naungan rahmat-Mu saat matiku
Tapi juga kini
Telah kurawat cinta
Yang telah kau beri.
Pada puranama
Aku menanti cahaya malamnya
Salahkah aku Tuhan
Bila sebutir debu ini mencintainya
Ingin memeluknya
Walau jarakku dengan dirinya
Jauh beda
Ia berada disulaman langit-Mu
Sedangkan aku
Bertebaran di antara tetes canting-Mu
Ya... Aku, hanya bertanya Tuhanku
Salahkah aku?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H