Teruslah begitu
menggurui sang waktu
mengajarinya dengan senyummu
yang kejam lagi keras
memahat cahaya
jangan salahkan kelahiranmu
di waktu ini
bersyukurlah untuk memperjuangkannya
jika engkau mampu mengalahkannya
engkau lebih mulia dari pendahulumu
jangan engkau najisi senyummu
dengan keluh dan pilu
mulailah memeliharanya
maka senyum itu akan tetap tumbuh
doa ibu dan ridho Tuhan yang menyiramnya
tak perlu engkau tahu tentang pagi dan malam
karena tak ada sinar dan gelap bagimu
yang engkau miliki
hanyalah jarak dari semesta
diantaranya beribu kerlip bintang mencintaimu
semoga tak pudar
selamanya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H