Sebenarnya, nama-mu asing di telingaku
apalagi wajahmu
engkau menari di atas gunung
sedangkan, aku tenggelam di pusaran ombak
aku berteriak
"tolong...!"
kamu tidak mendengarnya
walaupun, kau mendengarnya
engkau pasti tidak mempedulikanku
karena engkau adalah anak raja di gunung itu
sedangkan aku, pengembara samudera yang tenggelam
tinggallah mayatku mengambang
burung bangkai mulai berdatangan
untuk mengoyak-oyak dagingku dan menertawaiku
"hahaha, sungguh malang nasib pengembara, yang ingin mencintai anak raja"
burung bangkai yang lain pun berkata
"tidak mungkinlah Anisa, mencintai pemuda ini"
setelah mendengar nama itu
aku terbangun dari kematianku
dan berlari menuju ke kerajaan Anisa di puncak gunung
namun, aku terjatuh
setelah itu, mati lagi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H