Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

[Puisi] Kutenteng Sepatuku Pulang

23 Mei 2016   11:20 Diperbarui: 23 Mei 2016   17:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kfk.kompas.com

hari ini aku ujian nasional
seluruh siswa bergembira
aku yang baru tiba

melepas lelah di depan gerbang sekolah
tersesak-sesak nafas menggumpal dalam dada
karena puluhan kilometer yang ditaklukkan langkahku

bunyi bell berdering "kring"
kutarik pintu gerbang dan berlari
menuju ruangan
tempatku nanti menumpahkan teori di lembar jawaban
walau itu kaku dan rumit bagiku

di depan ruangan itu
dadaku tertawan
ada hiasan yang tak kukenakan
di seragam putihku
aku harus menghadap Kepala Sekolah
tatapan jelek menyambutku
aku hanya disuruh pulang

mengambil uang
untuk melunasi iuran
yang selama ini aku tunggakkan
terpaksa aku tak ikut ujian

kutarik kembali gerbang
tapi, ini untuk berlari pulang
kulepas sepatu yang menganga alasnya
kaos kaki busuk ikut kuseret keluar dari mata kakiku

kutenteng sepatuku pulang
tak peduli, kutak ikut ujian
karena uang, alergi dengan keluargaku
"Kenapa kamu cepat sekali pulang nak," sambut Ibu yang sedang memilah beras sisa yang masih bersih
"Aku tak bisa ikut ujian, Bu, karena pembayaranku belum lunas," jawabku sambil memutar-mutar tali sepatuku
pada saat itu, beras sisa menjadi harum
diharumkan oleh air mata ibu

aku takut bila air mata ibu terus menetes dunia ini akan
harum selamanya
"Berhentilah menangis, Bu,"
ibu menimbah kembali air matanya yang telah tumpah
"Bu, bukankah engkau yang pernah mengatakan kepadaku,

bahwa ilmu itu cahaya,

jadi, tak selamanyakan cahaya itu bersinar di gedung sekolah, bisa jadi di tempat sampah"

pelukan erat langsung hinggap di tubuhku
ternyata itu pelukan ibu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun