Wahai api ;
Aku rerumputan malam
Tak pernah dijatuhi bintang
Wahai api ;
Aku rerumputan bersedih
Tak pernah diberi sebesit mentari
Wahai api ;
Aku rerumputan galau
Hanya diberi rindu
Tanpa ada pujaan hati yang mau
Wahai api ;
Akulah rerumputan yang sering beribadah
Tapi kenapa sujudku
Dipandang sia-sia
Oleh ranting kayu yang berjatuhan
Api mendengar dan terdiam
Setelah berkobar di depan rerumputan ;
Tidakkah kau tahu wahai rerumputan
Sebab kasih sayang Tuhan
Begitu panasnya aku
Begitu membaranya aku di depan wajahmu
Tapi Tuhan tetap memberiku kasih sayang
Dari manusia yang menggunakanku untuk memasak sarapan.
Bersabarlah rerumputan
Karena keluhmu sebab kasih sayang Tuhan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI