Terkadang sibukku
Dengan apa yang ada di depan mataku
Lebih terjeli
Daripada nash-nash alam
Yang memberi makna ukhrawi
--------
Ketika itu
Diriku memojok pada sebidang tanah
Yang bisa ditanami jagung dan tanaman ladang lainnya
Dikemunculan siang yang menjulang
Kurebahkan kelelahan
Memangku dagu
Akan resah yang tiada jawaban
Tibalah aku diajarkan
Wajibnya mensyukuri segala yang diberi Tuhan
Di sela persendian tulang
Ketika kaki gunung
Tak lagi bisa berdiri
Atas resah yang terlalu panjang ia habisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H