Kau tercipta dari doa subuhku
Deretan harapan yang hanya diketahui embun
Terpendam lalu berkembang
Dihening cerah pagiku
Kupanggil kau kelopak mataku
Sering juga tumbuh
Subur dalam ingatanku
Tapi hanya sebatas itu
Sebatas aku merindumu
Dengan sajak yang tak terucap daun jatuh
Pernah juga terbang
Dalam bayang piluku
Kau mengenakan sayap patahku
Yang kuperbaiki dari doa ayahku
Lebih indah dikepakkan olehmu
Namun selamanya
Kau hanya ada dalam hati saja
Sebuah tempat yang kebanyakan merasa
Rindu
Luka
Dan cinta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI