Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Ujung Genteng Rintik Bernyanyi

13 Februari 2017   21:08 Diperbarui: 14 Februari 2017   03:26 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.octari.wordpress.com

Dalam  keheningan subuh gemuruh hujan satu persatu berdatangan
Atap-atap rumah warga jadi persinggahan
Rintik-rintiknya kelelahan
Sampai menjelang malam ketiduran

Tiba waktu tengah malam
Terbangun kembali  
Tak dilihatnya bintang yang ia cari  
Gumam hati, orang-orang telah berbohong padanya
Katanya di kampung ini kau
Akan melihat bintang seterang matahari

Munafik, munafik, munafik
Nyanyian rintik hujan di ujung genteng
Pemilik rumah memandangnya
Bibir berlafadz kebodohan tak bisa mendapatkan kebenaran
Karena dirinyalah kebodohan itu

Munafik, munafik, munafik
Terus bernyanyi
Selang Lama, ia lelah
Bepancarlah bintang yang ia maksud
Andai ia tak pernah berhenti
Bintang itu pun tak mau dilihatnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun