Berada di belakang tirai awan
Satu per satu jatuh berjatuhan
Air mata yang datang setelah mendung berkaca-kaca
Di jalan curam
Menghilang dimakan usia
Dua serpihan hati yang dipersatukan
Juga bekerja dengan hati yang sama
Di tengah samudera
Milik mereka berdua
Olehnya kau berlabu
Tempatkan tanganmu di atasnya
Dengan telapak tangan
Yang telah kau rabakan di bibir matahari
Kalaupun hanya menatapnya
Tataplah dengan
Bunga yang telah ibu mekarkan di senyum kita
Yang disinari api unggun
Dari kayu hutan burung nuri
Yang mendoakan suaminya lekas pulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H