Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Balik Tirai Awan

11 Juni 2017   23:01 Diperbarui: 12 Juni 2017   00:59 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: id.hrhwalls.com

Berada di belakang tirai awan
Satu per satu jatuh berjatuhan
Air mata yang datang setelah mendung berkaca-kaca
Di jalan curam
Menghilang dimakan usia

Dua serpihan hati yang dipersatukan
Juga bekerja dengan hati yang sama
Di tengah samudera
Milik mereka berdua

Olehnya kau berlabu
Tempatkan tanganmu di atasnya
Dengan telapak tangan
Yang telah kau rabakan di bibir matahari

Kalaupun hanya menatapnya
Tataplah dengan
Bunga yang telah ibu mekarkan di senyum kita
Yang disinari api unggun
Dari kayu hutan burung nuri
Yang mendoakan suaminya lekas pulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun