Hari telah berlalu
saat engkau memetik bunga di hatiku
semenjak bunga itu engkau ambil
hatiku tersiksa
berat rasanya
keringatku tak bisa mengalir lagi
kuputuskan untuk pergi
entah, tidak ada hubungannya
antara kepergianku dengan dirimu
karena engkau tak mengetahui
bahwa kebun tempatmu memetik bunga adalah hatiku
tetap, aku pergi
namun, tak berpindah tempat
masih seperti dulu
di gubuk kecil
di gubuk kecil itu pun aku bersembunyi
menyendiri
bersemedi
menulis puisi-puisi tentangmu
lalu kusimpan
kepada putihnya awan
kepada birunya langit
kepada dinginnya air hujan
kepada tingginya ombak di lautan
kepada luasnya samudera
selang beberapa tahun
kulitku menghitam, rambutku memutih, gigiku menguning
engkau datang menemuiku di gubuk kecil ini
"Kenapa kamu tidak bilang saja dari dulu bahwa kamu mencintaiku"
aku tersenyum, menghembus nafas yang bau di depanmu sekaligus yang terakhir
sebelumnya aku berkata
"Siapa yang memberitahumu
bahwa aku mencintaimu"
jawabmu awan, langit, hujan ombak, dan samudera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H