Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Merawat Harapan di Mata Ibu

7 Oktober 2022   06:47 Diperbarui: 7 Oktober 2022   06:52 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: pixabay. com

Anak-anak kelahiran dalam bulan-bulan, tahun-tahun, menjumpai matanya tertumpu di dekapan dan pangkuan. Tangis-tangis sambutan, sampai merangkak, mempelajari cara berjalan di lekuk-lekuk malam. 

Anak-anak dari setiap zaman, selalu menggerurui dirinya, ingin menjadi seperti cita, seperti pucuk-pucuk daun semangka yang menjalar diantara tanah rindang. Anak-anak zaman meneluri ingin ibunya di setiap niaga-niaga, rengek meminta. 

Anak-anak mereka sampai dewasa, menawari teguk susunya menjadi susu yang lebih matang, sampai ia tahu huruf abjad dan penjumlahan. 

Ia lalu paham, menyisir dan menyapu minyak di ujung rambutnya. Anak-anak zaman sudah maphum tentang bagaimana itu rasa sakit dan kecewa. 

Ketiadaan dalam pergaulan. Hinaan dan tawa. Selalu kembali ke tanya dan solusi ibunya. 

Namun Ibu. Sampai kini, yang tersisa hanyalah rindunya untuk doa-doa anak-anaknya. Sampai menua harapan di matanya tak lekas dirawatnya. 

~~~

Makassar. 07/10/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun