Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjemput Gelisah

9 Januari 2022   18:52 Diperbarui: 9 Januari 2022   18:59 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelisah ini sudah terbungkus
Kantong pelastik
Bekas es lilin anak-anak yang mengamen di jalanan

Langit sudah gelap
Dan rasa hati semakin kelam

Di persimpangan jalan
Ceritaku-ceritaku kukisahkan
Ke telinga-telinga bungkam
Tentang cinta setia yang kalah
Oleh waktu kebosanan

Kupanggil namanya
Kuteriakkan tempatnya
Kucari-cari di pintu-pintu sepi

Tak ada!
Ucap diriku yang lain

Biar kulukiskan saja
Dalam roh puisi ini
Tentang gelisah yang kujemput malam nanti
Walau memang hadirnya
Beriring tangis dari bulat kedua mata
Yang sedang dinikmati pilihannya

*****
Makassar. 09/01/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun