Aku tahu kau sangat sedih perempuanku
Aku pun tahu bibirmu mengerut di kepulanganmu yang kesekian kalinya
Setiap hal tentu akan beranjak
Menghilang
Lalu terlupakan
Kau tahu
Ada yang terpilih
Pun belum sempat dipilih lagi memilih
Keputusan atas kesedihanmu
Kau terbangkan begitu saja
Di langit merah jambu
Sebelum pelangi membuatnya samar-samar
Biarkan aku diam saja
Kita telah sampai di malam yang keterakhir berganti
Kutitip bulan saja di matamu
Yang kau simpan di kesedihanmu
Sesekali semoga diingat
Agar air mata itu, jatuh dengan kisahnya
dengan harapnya
dengan diriku, yang kini tak tahu
*****
Makassar. 27 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H