Apakah aku kini ada di kedinginan
Di ruang penuh kegetiran
Dalam diam sepi sendirian
Pangku tangan
Sila kakiku
Keriput pangku
Luas malamku
Keberadaan di bebatuan
Pijak di terjal jalanan
Sentuhan di kering dedaunan
Sumbu semakin redup wahai dewi
Purnama diam saja
Siapa lagi yang peduli
Aku, hapus, terombang
Di pinggiran
Mata ini menatap
Tak lelap
Putih keseluruhan
Mencoba berjabat tangan
Di bara yang tersentuh hujan
Yang kunanti berapi
Entah sampai kapan lagi
*****
Makassar, 27 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H