Sudah terlalu larut
Aku tersapu oleh sepoi ini
Rindang pohon ini
Bebatuan harus kuterjang
Jejak-jejak panjang
Kan memakan harapan
Telah sampai dimana?
Atau tak pernah ke mana-ke mana
Bodoh berputar saja
Ujung kembalinya
Saling bertemu di titik awalnya
Sudah terlalu banyak sampan yang datang
Memanggilku
Tak kuhiraukan
Padahal tak pernah seberapa kuat diriku untuk menyebrang
Mohon ampun padamu
Pada dirimu kumohonkan
Untuk kita kembali bergandengan
Walau tutup malam
Aku hitung di setiap di pergantian
Aku hancur
Dalam lebur pada muara pada lenyapnya diriku
Untuk dirimu, dan bersamamu, yang asalnya darimu
Allahu.
*****
Makassar. 12/04/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H