Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Usap Tanganku Kekasih

1 Juni 2020   22:10 Diperbarui: 1 Juni 2020   22:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dokpri/SahyulPahmi

Katamu dunia telah banyak membuatmu menderita
Menangis
Berkeluh resah

Aku tahu
"Berteriaklah"
Sekeras-kerasnya

Aku mengerti
"Tersedulah"
Sederas-derasnya

Walau aku tahu kesedihanmu tak akan kemarau
Tangismu tak akan gersang

Sebab penderitaan
Hanya lalu
Yang lebih dulu dibahasakan kesedihan

Sudah berapa langit yang runtuh engkau lihat?
Sudah berapa ombak besar tergulung yang engkau tatap?
Bahkan kaki anak yatim yang terpaksa teramputasi
Ketika mengamen di jalan raya dan tertabrak
Tak pernah kau dengar

Usap tanganku kekasih
Tanganku lebih kasar daripada hidupmu

Tetap tertawa
Kita berpelukan esok hari
Di bekas lapak warung kaki lima
Yang sudah bangkrut karena pandemi ini

*****
Makassar. 01 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun