Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menunggu Matahari Tertidur

9 April 2020   13:49 Diperbarui: 9 April 2020   13:55 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Apa tidak lelah dirimu
Wahai matahari
Sinarmu telah sangat lama menyinari bumi

Bahkan di kota Azzen
Sinarmu telah membakarnya

Bahkan di lembah Rumgah
Sinarmu telah menghanguskannya

Bahkan di rumah adikku saja
Sinarmu telah merusak jendela

Kami makhluk-makhluk lemah
Tak dapat lagi
Menari denganmu
Apalagi menggesek biola
Sampai senja berdansa
Di antara kita

Bahkan di laut Omnia
Sinarmu mengeringkannya

Bahkan di danau Pine
Sinarmu mengusamkan airnya

Bahkan tidak ada lagi yang bisa kududuki
Sinarmu telah panas menjamanya
-
Kini makhluk seperti kami
Menunggumu tertidur
Dan mencari bulannya sendiri

*****
Makassar. 09 - April - 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun