Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nggak Perlu Takut Kehabisan Kuota Saat #DiRumahAja, Masih Ada Radio yang Setia Menghibur Kita

30 Maret 2020   21:32 Diperbarui: 30 Maret 2020   22:04 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Memasuki pekan ke-tiga libur because Corona, rasanya kayak sudah ditolak gebetan, tapi tetap nggak mau menyerah, dan kita terus mencoba mengirim chat padanya, dan chat itu hanya tenggelam di WhatsAppnya--kita tak bisa melakukan apa-apa selain bimbang.

Betapa tidak, segala sektor kehidupan telah lumpuh, orang-orang di media sosial juga saling menggerutu, menyalahi yang kanan dan kirinya, atas dan bawahnya. Sampai kapan?. Dan akan lebih gamam rasanya jika saat-saat seperti ini, saat informasi jadi kebutuhan tinggi, kita tidak mempunyai kuota untuk mengakses internet.

#Jangan tanya jomblo, sebab bisa jadi merekalah makhluk yang paling butuh kuota untuk menerapkan metodologi perasaannya ke gebetannya. Hahha kayak aku.

Sebagaimana banyak quotes-quotes atau jokes-jokes yang bertebaran di internet, yang penyebarannya seperti kacang goreng dijual di pasar malam, yang menguraikan bahwa #DiRumahAja sejatinya jadi masa ihwal refleksi diri kita lebih dalam dan memelihara hal-hal yang selama ini sangat dekat dengan kita. Tapi sayangnya jarang yang mau mengulik titik refeleksi tersebut ke masa yang silam.

Seperti halnya radio. Semenjak banyak platform digital yang fungsi dan penggunaannya untuk menghibur, seperti proadcast online, radio seakan menjadi mantan yang begitu tragis memutuskan cinta--kita sangat jarang kalau tidak bisa disebut tidak pernah menyentuhnya sama sekali.

Kita abai pada hal yang sebenarnya begitu membuat bahagia kita saat-saat dahulu, dan mengagung-agungkan hal sekarang yang bisa saja hanya melalaikan praksis esensi kemanusiaan kita.

Karenanya mari kita coba kembali, memutar frekuensi-frekuensi radio kita, saya kira sekarang handphone yang tidak berlabel smartphone pun juga sudah ditanamkan fitur radio, jadi kemudahan apa lagi yang kita dustakan? Jawabku: kemudahan mendapat jodoh.

Dan jika ditelisik lebih jauh, zaman ini kan sudah bejibun orang-orang yang teriak-teriak nggak jelas di media sosial dan kita mengalami pists akroats (baca: Yunani), sangat jarang kita temui orang-orang yang mau menjadi pendengar daripada pembicara. Dan saya kira radio bisa menjadi petak bimbingan telinga kita untuk kedepannya menjadi pendengar-pendengar yang baik.

Selain itu pula dengan mendengarkan radio, dengan mengandalkan pendengaran, hal-hal yang kita dengar akan membentuk susunan cara berpikir ke pigura-pigura imajinatif sampai susunan tersebut lahir sebagai cara pandang progresif untuk setiap langkah kita--sketsa imaninasi kita akan berfungsi dengan baik saat mendengarkan radio. 

Sebagaimana kata Albert Einstein "Logic will get you from A to B - Imagination will take you everywhere". Yang berarti "Nalar hanya akan membawa anda dari A menuju B, namun imajinasi mampu membawa anda dari A ke manapun." saya rasa bisa jadi orang-orang yang saling menyalahkan di media sosial sekarang ini akan pandemi Covid-19, disalahsatu-sebabkan oleh kurangnya daya imajinatif kita, sampai rasa yang seyogyanya telah menjadi fitrah manusia, menjadi buta.

Impresi akan banyaknya bagian dari masyarakat kita yang ngeyel #DirumahAja, bisa jadi juga pangkal dari masing-masing diri kita yang belum bisa menjadi pendengar yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun