Dalam hati terus menggerutu
Terasa jantung layu
Kau mengira
Tak ada lagi yang kau punyai
Padahal esensi memiliki
Adalah ketika tak pernah merasa telah mempunyai
Ketika ia harus pergi
Sejatinya, bukanlah sedih air mata jika bayangan dunia kita tinggalkan
Tetapi, adalah keadaan kebahagiaan keabadian
Yang suatu hari nanti
Kan kita tuai bersama peluk hangat Tuhan
Sebagaimana puisi ini, juga adalah persementaran
*****
Makassar. 03 -- Juli -- 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!