Karena kata dan waktu
Puisiku jadi baris-baris yang tak berhenti menyeru
Puisiku jadi isyarat akhir cinta yang berlabu
Semua tentang kamu
Kubaca ia di mimbar-mimbar doaku
Kulalui ia di denting-denting jejak hidupku
Kau harus tahu
Puisiku telah menjelma menjadi Salik
Yang patah hati terhadap segala keindahan dunia
Yang ada dan selalu dalam dirinya
Hanyalah dirimu -- Cinta
Kau mungkin susah dipahami
Kau mungkin lama kutemui
Namun karena engkau kan abadi
*****
Makassar. 16 -- Januari -- 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H