Engkau memanggil kami Tuhan
Namun kami lupa dengan nama kami yang sesungguhnya: Hamba
Engkau memerintahkan kami Tuhan
Namun kami lupa pekerjaan kami yang sesungguhnya: Menghamba
Engkau telah ciptakan kami Tuhan
Namun kami lupa hakikat kelahiran kami: Penghambaan
Maaf kami lagi sibuk Tuhan
Dengan gawai-gawai kami yang setiap saat bordering
Untuk sebatas pekerjaan duniawi
Dengan gawai-gawai kami yang setiap saat berbunyi
Untuk sebatas notifikasi media sosial kami
Kami lalu menghabiskan banyak waktu dengan
Sebuah kotak pintar yang segala informasi bejibun adanya
Lalu kami terhanyut oleh pesonanya
Ego - ego pun semakin memuncak
Takkala informasi yang sesuai dengan kepentingan kami
Kami bagikan kemana-mana
Walau itu terkadang kotor untuk ditelisik isinya: Hoax dan ujaran kebencian
Maaf Tuhan kami lagi sibuk
Namun disaat yang sama
Rezeki-Mu mengalir deras
Nikmat-Mu berderu kencang
Rahmat-Mu tak terbatas
Dan ternyata Engkau pun sibuk Tuhan:
Sibuk menaungi cahaya-cahaya-Mu bagi setiap hamba-Mu disekalian alam
Dan malaikat-malaikat-Mu :
Sibuk mencatat dosa-dosa dan kelalaian kami
Maafkan hamba-Mu
*****
Makassar, 15 -- Desember -- 2018
_____
*Puisi ini telah dipublikasikan di blog pribadi Sahyul Padarie : puisisahyulpadarie.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H