Maaf Tuhan
Aku merayakan hidup seperti kambing yang membuang kotorannya
Sebagai wujud kegembiraan karena telah mendapatkan rumput untuk dimakan
Maaf Tuhan
Aku merayakan hidup seperti singa-singa
Yang mengaung-aungkan kebencian
Dan maaf Tuhan
Aku merayakan hidup
Seperti batu-batu jalanan
Yang tak pernah bisa menjelaskan
Indah pelangi dan hujan
Aku rayakan kehidupan
Karena merasa sudah dihidupkan
Namun aku tak pernah berpikir untuk merayakan
Perayaan sesudah kematian
Apakah aku sekadar hidup untuk jadi perayaan hidup?
Ibu... jawab aku
*****
Makassar, 13 -- Desember - 2018
*Puisi ini telah dipublikasikan di blog pribadi Sahyul Padarie : puisisahyulpadarie.blogspot.com