Dunia yang puisi
Adalah dunia tak yang berhitam putih
Semuanya adalah warna-warni
Ada sahabatku yang bercerita kepadaku
Tentang lucunya Ibunya ketika tak mampu lagi
Membeli beras, Ia dongenkan kepada anak-anaknya
"Sebenarnya Ibu masih punya banyak uang Nak, tapi Ibu akan memperlihatkanmu sulap
yang walau kalian tak makan seharian, kalian tetap tidak lapar."
Para anak-anaknya tertawa--tertidur, sampai pagi menyapa
Ada teman kelasku bercerita kepadaku
Tentang lucunya Ia ketika berada di kelas
Saat gurunya mencelanya bahwa Ia adalah anak bodoh,
Dengan santai temanku itu menjawab
"Aku memang bodoh Bu', oleh sebab itulah aku datang ke sekolah untuk belajar."
Di samping rumahku,
Ada seorang pengamen tua yang bercerita kepadaku
Tentang lucunya para pengguna jalan yang bermobil mewah
Ketika Ia diberi uang 2000 rupiah, Ia sangat bersyukur---Ia sangat bahagia
"Aku mungkin dilihat sebagai celengan masjid, sungguh berkah diriku Tuhan."
Diksi-diksi itu
Adalah tentang warna-warni pandangan hidupmu
Sebuah hidup yang berpuisi
Sebuah hidup yang berdiksi
*****
Makassar, 09 -- November -- 2018.
- Simak video di bawah ini jika ingin mendengar pembacaan puisinya. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H