Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harus Seberapa Banyak Doa

7 November 2018   10:16 Diperbarui: 7 November 2018   10:48 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dokumentasi Pribadi

Doa-doaku ayah
Doa-doaku ibu
Aku berdoa.. membasuh segala duka

Mengharapkan sebiji buah padi
Tumbuh di hidungku
Agar aku tak congkak
Mencium segala aroma
Yang bagi para pemuja keindahan
Adalah keharuman

Ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
Ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
Tidak.

Aku berdoa ayah
Aku berdoa ibu
Tentang lafadz-lafadz ilahiah
Di balik meja makan seorang janda tua
Yang menghidupi anaknya sebagai buruh bangunan
Di kawasan industri, tak jauh dari rumah kita

Seberapa banyak doa ini ayah
Sebarapa sering doa ini ibu
Mengalun dalam dadaku
Yang tak kunjung-kunjung di sembuhkan air mata

Ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
Ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
Doaku ini,
Padamu segala sedih
Segali rintih dalam hati

*****

Makassar, 7 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun