Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Saat Inilah, Orang Memakan Cabai dengan Jari Tangannya

6 November 2018   20:37 Diperbarui: 6 November 2018   20:44 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Dokumentasi Pribadi

Harusnya dibuatkan peraturan
Tentang tak bisanya orang membasuh wajahnya
Setelah membuat  masakan yang banyak cabainya

Masalahanya, orang-orang yang melihatmu akan kepedisan

Bersihkanlah, cabai yang masih menempel di jari tanganmu
Lalu bersalamanlah
Bersihkanlah dulu, cabai yang menempel di jari tanganmu
Lalu bahu-bahu membahulah membuat sesuatu yang lebih bermanfaat

ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
Jangan sentuhkan jari yang pedis itu ke layar-layar gawaimu
Para ahli belum bisa menemukan teknlogi baru
Jika gawaimu rusak dengan jari yang pedis itu

Tapi lain halnya jika kau ingin lebih membuat kaya raya
Pemilik industry gawai itu,
Dengan membeli lagi yang baru

Mereka bahagia menikmati kenikmatan hidup
Dan kau melarat menikmati kebencian hidup

ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
*****

Makassar, 6 -- November -- 2018

 - Simak video di bawah ini jika ingin mendengar pembacaan puisinya. Salam


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun