Wanitaku aku mencitaimu
Namun jadilah pohon yang teduh
Agar aku bisa merebahkan bahuku di bawah rindangmu
Jadilah pohon yang teduh
Yang tak membiarkan burung-burung pelatuk
Menyentuh buah manismu
Sebagaimana Maryam yang walau Jibril datang dalam wujudnya menyerupai manusia
Beliau tetap menjaga dirinya

yang menanggalkan kilau matahari
Demi tetes hujan menyapa daun-daumu
Sebaimana Asiyah yang rela meninggalkan kemewahan kerajaan
Demi kebahagiaan di akhirat
Jadilah pohon yang teduh
Yang setia merawat dan mencintai
Pucuk-pucuk daumu
Sebagaimana Khadijah merawat dan mencitai nabi Muhammad

Yang mengikuti arah angin
Arah daun-daunmu beterbangan
Sebagaimana Fatimah yang berbakti kepada orang tuanya dan taat beribadah
Wanitaku jadilah pohon teduhku
*****
 Makassar, 6 -- November - 2018
- Simak video di bawah ini jika ingin mendengar pembacaan puisinya. Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI