Hari mungkin adalah seseorang
Yang rajin, patuh, dan sopan
Ia selalu datang
Namun, Ia takkan pernah kembali
Untuk pulang
Hari berjalan terus
Menjelajahi jalan-jalan setiap manusia
Manusia menyadari?
Entahlah, hanya sebagian mempelajari
Dan yang lainnya hanya melihat
Dan sekadar menikmati
Aku harus menyebutnya apa untuk mereka
Sedang yang kupelajari tentang hari
Hanyalah bait-bait prosa dan puisi
Yang terbuat di pagi hari
Bersama seduhan kopi
Hari demi hari setiap insan manusia,
Sungguh berbeda
Jadi masing-masing menentukan arah
Kemana sinar harus bercahaya
Setiap mata yang memandang
Dan jiwa merasakan
Mempunyai sebuah catatan kepala untuk
Ia jadikan catatan kaki, sebagai referensi
Untuk menjalani
Seperti aku yang hanya tinggal memilih
Menikmati sedih, atau
Merelakan perih,
Ah, sudahlah
Semua ini hanya tentang puisi
*****
Makassar. 02 - November - 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H