Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cukuplah dengan Sandal Jepit

4 September 2018   07:30 Diperbarui: 4 September 2018   07:44 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.pixabay.com/Schlumpf98

"Semegah-megahnya istana, lebih megah rumah kita sendiri." - (kata orang yang tak punya istana)

"Semuanya sudah lengkap di istanaku, apa lagi yang aku inginkan jika semuanya sudah ada di sini." - (kata orang yang punya istana)

kataku, semuanya lumrah
Tergantung bagaimana jalan yang dipilih hatinya
Mingkin hanya otaknya, atau sebab-sebab lain.
Aku tak bisa berbicara banyak tentang apa yang dimiliki dan akan dimiliki

Hartaku hanya sandal jepit
Cukuplah untuk menghidupi birahi kehausanku minum kopi sehari semalam. Bila aku bekerja memakai sendal jepit itu.
Cukuplah untuk melelapkanku tertidur nyenyak dan bermimpi indah dengan bidadari-bidadari di telaga surga. Bila aku melangkahkan kaki ke teras masjid tertidur dengan memakai sendal jepit itu.

Semuanya sudah cukup Tuhan
Yang tidak cukup bila aku meminta sepatu seneakers
Sedangkan sendal itu masih bisa aku pakai

Makassar. 04 September 2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun