Setelah Masuk Waktu dhuhur, hujan reda hamparan bumi basah, meninggalkan kesejukan di setiap hembusan udara. Awan putih lebih cerah dari biasanya, langit membiru seakan tak pernah terjadi mendung kala sebelum deras yang tadi turun. Gunung-gunung tak luput dari keindahan hari ini tetap tinggi menjulang, gagah berdiri.
Hari ini, (Sabtu/21) kusantaikan diriku di teras rumah panggung (khas Bugis - Makassar) menatap kedamaian-kedamaian di seluruh penjuru kampung. Dusun Padaria, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kab. Maros, Sulawesi Selatan.
Secangkir kopi kunikmati, sisa perayaan dinginnya hujan tadi. Semakin meyakinku mentap tirai gunung karts yang ada di depanku, sebuah kawasan karst yang berada di daerah Maros-Pangkep, suatu perbukitan karst yang memanjang dari selalan ke utara, yang secara astronomis terletak pada  S 442'49"-506'42" dan E 11955'13"
Jejeran bukit dan gunung karst itu, mungkin mengharuskanku berlama-lama di sini, satu persatu kutatap tebing-tebing itu. Tebing Mandu, Tebing Mammiri, Tebing Buntu Batu, Tebing Lakisa, sambil membayangkan banyaknya flora dan fauna yang ada di dalamnya
Maros, sabtu 21 July 2018
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H