Dari mana kaca itu beterbangan
Lalu membentur kenanagan
Ia pecah
Di dinding perpisahan
Aku teriris olehnya
Lalu meninggalkan bekas.
Serpihan-serpihan kaca
Yang tak bisa kupakai
Bercermin
Tentang wajah murni
Dari cinta yang telah lama kurawat
Ingin kuiinjak
Serpihan kaca-kaca itu
Tapi tidak
Kakiku akan berdarah
Bahkan sampai ke hatiku
Walau aku bisa memanggil angin kencang
Tapi tak mampu,
Membuatnya terbang--beterbangan
Ke awan-awan yang tak pernah mengerti arti cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H