Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kabir dan Kebebasannya di Kota Daeng

23 Maret 2017   20:31 Diperbarui: 24 Maret 2017   04:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.lelakibugis.net

Ialah Kabir Ahmad
Yang dulu hidup dalam kubangan mencekam
Harus lari dari tanah kelahiran
Akibat konflik kebodohan
Yang mengiyakan jalan curam

Jauh perangkap derita dilaluinya
Terpapa-papa
Sesekali mengadah pada-Nya
Meringis luka
Keluarga dan dirinya

Namun hidup haruslah tetap setia
Pada usaha yang tak lelah
Sangatlah cepat
Bila sekadar meratapinya
Kini, genggam tanganmu untuk memulainya

Dan kini
Kebebasannya ada di tanah Daeng
Di sana ia rasakan kedekatan
Coto Makassar dan Shaloon
Walau terkadang rasa antara keduanya
Membuatnya rindu ole istri dan ketiga anakanya
Di Myanmar

Catatan :

Shaloon : Kari ikan asal Myanmar

Kabir Ahmad adalah seorang pengungsi di Makassar dan sudah 25 tahun lelaki ini terpisah dari keluarganya akibat konflik etnik Rohingya. Ia meninggalkan istri dan 3 (tiga) anaknya di Messop, sebuah pedalaman Myanmar dekat perbatasan Thailand.

Kota Daeng : Makassar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun