Semenjak aku tak lagi berjalan
Di rel kereta yang tak difungsikan
Aku tinggal diam
Di teras warung kopi
Di sana kubisa menikmati hari-hari sendu ini
Di sana kubisa melihat warga kampung bersua bahagia
Dengan segelas kopi dan sebatang rokok di tangannya
Karen itu aku ke sini
Aku iri dengan mereka, yang tak selamanya memikirkan cinta dan luka
Telah sebulan lamanya
Aku nongkrong di sini
Bersama kakek tua yang putih kumisnya
Pernah suatu ketika ia berkata ;
Cinta itu pun akan tua
Jadi tak perlu dipikirkan
Apalagi jika kekasihmu pergi duluan
Katanya lagi ;
Jika nanti kau pulang
Keringkan rindumu di angin malam
Dengan kehangatan doa
Dengan kehangatan rasa
Dengan kehangatan cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H