Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nasab Senyummu

7 Maret 2017   15:58 Diperbarui: 8 Maret 2017   02:00 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari adam dan hawa
Senyum pertama tercipta
Adam yang membuahinya
Hawa yang melahirkannya
Lahirlah tetesan embun dari telaga surga

Kemudian mengalir ke dalam goa-goa
Yang begitu sunyi
Tak terjama matahari
Lama bersemayam di sana
Sampai malam gelap setengah

Tak sengaja ayahmu menimbanya
Sampai di rumah
Ibumu memasaknya
Saat kau masih dalam kandungan
Ditambah doa-doa pujangga
Ibumu meminumnya

Maka jangan heran saat kau lahirkan
Jutaan burung merak datang menyusuimu
Sekadar bagaimana rasanya senyummu
Aku tahu nasab senyummu
Karena salah satu dari burung merak itu adalah orang tuaku
Katanya; senyummu adalah madu dari saripati bunga surga yang pertama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun