Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lahirnya Laba-laba Sampai Berjalan

23 Februari 2017   22:12 Diperbarui: 24 Februari 2017   06:01 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trilobita sang nenek moyang para laba-laba
Betapa hebatnya ia dalam bergumul dengan dunia
Berusaha mematahkan ketidakmampuan
Menenung jaringnya di antara ombak lautan
Walau ia harus diseleksi kepunahan : 600 juta tahun yang lalu

Dari usahanya melahirkan
Selaksa asa
Bagi generasi berikutnya
Bahwa keutuhan sebuah jaring laba-laba
Tidaklah dilihat keruntutannya
Tapi seberapa tekun tetes keringat membasahinya

Ini hidup laba-laba yang kueja
Melihatnya yang terkadang dimangsa ibunya sendiri
Sampai hanya satu yang bertahan
Bukan karena kekejaman
Tapi kejamnya hidup yang harus dilawan

Ini mungkin bercandaan alam kawan
Kau tahu kan?
Batu bisa saja berlubang lewat beberapa tetes hujan
Jadi sini, sama-sama denganku
Melangkah jauh menjawab segala pertanyaan kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun