Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi ǀ Memikul Jerami

13 Oktober 2016   12:13 Diperbarui: 14 Oktober 2016   00:13 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bernama.com

Tiba musim panen datang
Padi yang dulu menghijau
Kini, jadi jerami yang menguning

Di tengah panasnya terik mentari
Jerami-jerami itu membumbung tinggi

Kueratkan tali topi petani
Di daguku yang telah memerah ini
Sesekali lengan bajuku kutarik
Agar tak diraba sinar mentari
Menjadi hangus

Di tengah padang sawah yang luas
Kakiku terus melangkah memikul jerami
Sedikit terbata-bata
Karena Lamanya aku mengerjai sawah
Dan masih harus menunggu
Sampai mentari ingin terbenam

Setiap pekerjaan adalah tanggung jawab
Seperti jerami yang harus kusisihkan
Setelah memanen padi
Kupercayai usaha keras
Akan membuat nyata yang mustahil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun