Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melawan Diri

19 September 2016   08:17 Diperbarui: 19 September 2016   08:24 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.haiineola.com

Ku-usahakan tidak meminum kopi
yang sudah tercampur ludahku sendiri
didihnya dari suhu mentari
di tengah hari
perih mengalir dalam diri

nyatanya sesekali
kumasih menjilat gelasnya
bekas tegukan terakhir
dan tak lekas membersihkannya
padahal air cuma-cuma memberi segarnya

oh sang jiwa
turutilah hati yang tak pernah berdusta
jangan pahami akal duniawi
yang meredupkan lentera Ilahi
melapukkan jati diri manusiawi

diri ini musuh paling disegani
untuk melawannya
kuperlu sabar dalam syukur
kuperlu syukur dalam sabar
terdengar rumit sekali
jika tidak begitu tunggu saja
kumati tapi tak terasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun